Gelisahnya Jokowi Melihat Proyek PLTU yang Mangkrak 6 Tahun


Mutiara Safitri 2017-02-09 15:49:29 Nasional 34 kali

Joko Widodo (Foto : Istimewa)

Ambon, Kabar28.com, - Sebelum kembali ke Jakarta, Presiden Joko Widodo menyempatkan diri meninjau proyek pembangunan PLTU Tolehu, Maluku, yang mangkrak. Proyek ini sudah tak berjalan sejak 6 tahun lalu.

Lokasi proyek berada di Desa Tolehu, Maluku Tengah. Kedatangan Jokowi yang mendadak itu didampingi oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan, Ketua DPRD Maluku, dan Gubernur Maluku.
 

Di lokasi tersebut, terdapat banyak sekali besi baik batangan maupun lempengan yang sudah berkarat dan tak bisa dipakai. Kening Jokowi mengkerut melihat barang-barang baru yang tak terpakai itu. Beberapa kali raut mukanya terlihat serius memandang barang-barang yang menjadi rongsokan itu.

Selain itu, terlihat juga susunan kerangka besi yang menjulang tinggi ke atas. Namun, tidak bisa digunakan. Diketahui, proyek ini sudah dimulai sejak 6 tahun lalu.

Jokowi mengaku mendadak datangi lokasi itu karena baru mendapat informasi dari DPRD Provinsi Maluku dan DPRD Kota Ambon, yang melakukan pertemuan dengannya pada Rabu (8/2/2017) malam.

"Tadi malam saya diskusi dengan ketua dan anggota DPRD Maluku dan Kota Ambon. Saya mendapat keluhan mengenai listrik yang kapasitasnya kurang, tadi pagi kita juga merasakan mati beberapa jam," kata Jokowi di lokasi, Kamis (9/2/2017).

Jokowi mengatakan, kebutuhan listrik di Maluku sangat mendesak. Sudah ada proyek pembangunan, tetapi proyek itu urung diselesaikan.

"Kondisi kebutuhan sangat mendesak. Semalam disampaikan sudah ada pembangunan, tetapi mangkrak sudah enam tahun," kata Jokowi.

"Oleh karena itu, tadi pagi saya memutuskan untuk melihat seperti apa kondisinya, apakah bisa dilanjutkan, tapi apakah proses hukumnya sudah selesai? Saya belum tahu, akan saya cek dulu. Tapi yang jelas kalau di sini memakai bahan bakar batu bara sudah tidak benar, harusnya memakai geothermal karena potensi di sini ada. Di Tolehu itu ada," tambah Jokowi.

Dikatakan Jokowi, proyek pembangkit listrik yang mangkrak seperti ini, terjadi di 34 titik di seluruh Indonesia. Jokowi pun menyesalkannya.

"Ini ada di 34 titik, ini salah satunya. Di setiap provinsi pasti ada. Mau menutupi tapi saya kira banyak pihak yang menyampaikan kepada saya," katanya.

Sementara itu, Jonan menjelaskan, proyek tersebut merupakan bagian dari Fast Tracking Project (FTP) II yang dimulai sejak 2010. Kapasitasnya pembangkit listrik itu direncanakan sebesar 2 x 15 Megawatt (MW).

"Sampai sekarang kalau tidak salah LC yang sudah dibuka atas nama atau jaminan PLN itu US$ 26 juta. Ini sekarang mangkrak. Ini sebenarnya IPP, Independent Power Producer, kalau sudah jadi listriknya dibeli oleh PLN," katanya.

Jonan akan meminta penjelasan dari PLN mengapa proyek tersebut tidak dikerjakan. Tetapi kalaupun dilanjutkan, malah akan menimbulkan masalah baru.

"Saya sedang tanya PLN, mau mengerjakan terus atau bagaimana, tapi kalau dikerjakam terus saya kira, karena energi dasarnya pakai batu bara, ada sih jetnya tapi baru mau dibangun baru tiang-tiang. Saja. Persoalannya dari mana ngambil batu baranya. Kalau dari Kaltim ke sini itu jauh, naik pesawat 2,5 jam dan tak bisa pakai kapal kecil harus pakai pengangkut yang besar-besar," jelas Jonan.

Sumber : detik.com

Bagikan Berita/Artikel ini :

Berita Terkait


Berita Terbaru


close