10 Hal Kontroversial Tentang Donald Trump Selama Pemilu AS


Rovil Amin 10-11-2016 11:34:59 Internasional 10 kali

Washington DC, Kabar28.com - Banyak orang di Amerika Serikat bahkan di dunia masih tidak percaya dengan kemenangan yang didapat oleh konglomerat Donald Trump, sehingga ia terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat.
 

BBC mencatat beberapa hal kontroversial terkait Donald Trump selama menjadi calon Presiden Amerika.

Pertama, Trump mengatakan akan menggunakan teknik interogasi waterboarding untuk memerangi kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Dia berencana membunuh ISIS dengan cara pemenggalan kepala. "Saya sangat menyukainya, saya tidak berpikir itu cukup sulit," ujar Trump pada Juni seperti dikutip dari BBC, Kamis 10 November 2016.

Kedua, Trump ingin membangun dinding perbatasan antara Amerika dan Meksiko. Pada hari pertama bekerja nanti, Trump akan membangun dinding dan meminta orang Meksiko membayar upeti ketika masuk AS. Pembangunan dinding akan menghabiskan dana sekitar US$ 13 triliun.

Ketiga, Trump melarang Muslim masuk Amerika, khususnya beberapa kawasan yang sering terjadi tindakan terorisme. Trump juga menyiapkan bangunan dari serangan teroris di San Bernardino.

Keempat, Donald Trump menuding bahwa Arab dan Amerika merayakan dan bersorak saat terjadi serangan terorisme di Menara Kembar pada 9 November 2001 silam. Namun tidak ada satu laporan pun dari media massa bahwa ucapan Trump itu benar.

Kelima, Trump juga menginginkan agar kongres mencabut asuransi perawatan terjangkau bagi warga AS. Dia berencana mengalihkan jaminan kesehatan dengan prinsip pasar bebas atau kapitalisme.

Keenam, Trump percaya upaya mempertahankan udara bersih dan air bersih adalah sebuah tipuan. Justru, kata dia, itu hanya membatasi perusahaan menjadi tidak kompetitif. Dia mencabut jutaan dolar investasi untuk perbaikan lingkungan dan mengalihkan ke sektor energi. "Biayanya begitu banyak dan kita tidak tahu persis apakah itu berguna."

Ketujuh, dia menganggap bahwa dunia sebenarnya akan lebih baik jika Saddam Hussein dan Muammar Qaddafi masih hidup dan berkuasa. Saat ini, dia melihat situasi keamanan di Irak dan Libya semakin tak terkendali. Banyak kejahatan dan aksi terorisme pasca-jatuhnya kedua pemimpin itu.

Kedelapan, imigran gelap harus dideportasi dari Amerika. Ia telah mencatat ada sekitar 11,3 juta imigran gelap di Amerika. BBC memperkirakan Amerika butuh US$ 114 triliun untuk mendeportasi semua imigran gelap dari negeri Abang Sam.

Kesembilan, dia beranggapan bahwa pengungsi Suriah bisa menjadi kuda troya. Kata dia, serangan di Paris membuktikan bahwa segelintir teroris yang menyamar sebagai pendatang bisa melakukan kerusakan dan menyerang warga Paris. Karena itu ia menolak adanya permukiman warga Suriah di negaranya.

Kesepuluh, Trump menyukai gaya kepemimpinan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Dia sempat mengatakan hal itu kepada CNN. "Saya mungkin akan bergaul dengan dia dengan sangat baik," kata dia. "Baru-baru ini ia mengatakan bahwa Putin tidak menghormati AS, meskipun tidak ada alasan untuk bersikap keras pada dirinya."

Sumber : Tempo.co

Related Post


Berita Terbaru


close