Jurus Kemnaker Ciptakan SDM di Era Teknologi Digital


Lia Cikita 2018-03-08 19:53:09 Ekonomi 41 kali

Acara Seminar Nasional Humas Resources Departement Asosiasi Praktisi Human Resources Indonesia (ASPHRI) 2018 (Foto : istimewa)

Cikarang, Kabar28.com,  - Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor kunci dalam menghadapi perkembangan teknologi digital. Oleh karena itu, para praktisi SDM dan HR Manajemen harus membuat sistem yang mampu menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global.

Demikian dikatakan Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Hery Sudarmanto saat membuka Seminar Nasional Humas Resources Departement Asosiasi Praktisi Human Resources Indonesia (ASPHRI) 2018 dengan tema 'Peran dan Tantangan Praktisi HR dalam Meningkatkan Kinerja SDM di Era Teknologi Digital dan Fenomena Disruption' di Cikarang, Jawa Barat, Kamis (8/3/2018).

Hery mengatakan, dalam mengantisipasi perkembangan teknologi digital, para praktisi SDM di Indonesia harus menaruh perhatian sangat besar terhadap pembinaan dan pengembangan SDM. Khususnya untuk menyiapkan SDM yang kompeten dan berdaya saing. 

"Menghadapi tantangan fenomena disruption di era teknologi digital seperti sekarang ini, peran praktisi SDM sangat penting. Penting untuk selalu siap menghadapi perubahan dan terus berinovasi, menggantikan teknologi lama dengan teknologi digital yang menghasilkan hal baru yang lebih efisien dan bermanfaat," kata Hery.

Oleh karena itu, kata Hery agar dapat beradaptasi dan berkompetisi di era ini, diperlukan pemikiran yang inovatif dan out of the box atau bahkan no box. Hal tersebut hanya dapat terjadi apabila kita memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki wawasan yang luas.

"Keberadaan praktisi SDM di perusahaan semakin dibutuhkan ketika perusahaan tersebut secara realistis melihat bahwa orang-orang yang bekerja di perusahaan tersebut, mulai dari posisi terbawah hingga para pemimpinnya adalah merupakan aset perusahaan yang sangat perlu dipertahankan dan dikembangkan. Semuanya memiliki potensi dalam bidang pekerjaannya masing-masing dan hal tersebut sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup perusahaan," kata Hery.

Apabila tidak dapat mengikuti perkembangan teknologi, kata Hery maka akan tergilas pada arus perubahan itu sendiri. Dengan adanya hal ini, eksistensi pelatihan dan pengembangan SDM harus diutamakan untuk meningkatkan produktivitas, meningkatkan kinerja, dan mengembangkan kompetensi karyawan yang mampu menyesuaikan dengan perkembangan jaman.

Lebih lanjut, Hery mengatakan untuk mempersiapkan SDM yang handal perlu dilakukan reformasi investasi SDM yang melibatkan perubahan dalam sistem pendidikan dan pelatihan kerja.

Pemerintah berharap agar pihak swasta dapat berinvestasi kepada peningkatan keterampilan tenaga kerja baik melalui penyelenggaraan pelatihan maupun melalui program pemagangan.

"Pemerintah mengajak kalangan dunia usaha dan industri yang berasal dari dalam maupun luar negeri (PMA) agar mendukung pengembangan sumber daya manusia (SDM) dengan membangun sistem pelatihan kerja dan sertifikasi profesi secara terpadu bagi pekerja Indonesia," kata Hery.

Keterlibatan dunia usaha dan industri dibutuhkan untuk melakukan percepatan peningkatan kompetensi kerja serta memenuhi permintaan kebutuhan pekerja yang terus meningkat. Hal ini dilakukan di tengah pembangunan infrastruktur dan berbagai proyek pembangunan yang terus digenjot di berbagai daerah.

"Kami berharap investasi yang telah ada dapat ditingkatkan, termasuk investasi SDM. Sehingga penciptaan lapangan kerja menjadi semakin luas dan memberikan transfer kemampuan (skill) bagi pekerja Indonesia di berbagai sektor usaha," kata Hery.

Pemerintah menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada perusahaan-perusahaan yang telah mengadakan pelatihan kerja secara internal bagi pegawainya. Tapi kita juga perlu peningkatan skema percepatan tranning center di perusahaan yang lebih luas bagi masyarakat dan pekerja lainnya.

Oleh karena itu pemerintah mengajak perusahaan-perusahaan agar bersama-sama dalam pengembangan BLK di berbagai daerah. 

"Kita juga membutuhkan kerja sama pelatihan kerja yang menggabungkan pelatihan keterampilan dan pelatihan bahasa untuk memenuhi pasar dalam negeri dan luar negeri," kata Hery.

Sumber : detiknews. com

Bagikan Berita/Artikel ini :

Berita Terkait


Berita Terbaru


close