Pemimpin Jaringan Perdagangan Satwa Liar Terbesar di Asia Ditangkap


Lia Cikita 2018-01-20 18:21:34 Internasional 75 kali

Boonchai Bach, warga Thailand asal Vietnam, ditahan di sebuah kota di perbatasan Thailand dan Laos. (Foto: istimewa)

Bangkok, Kabar28.com - Polisi Thailand telah menahan seorang pria yang diduga sebagai pimpinan jaringan perdagangan satwa liar terbesar di Asia.

Boonchai Bach, warga Thailand asal Vietnam, ditahan di sebuah kota di perbatasan Thailand dan Laos.

Dia menghadapi hukuman empat tahun penjara karena menyelundupkan bagian-bagian tertentu dari hewan yang dilindungi, seperti cula badak dan gading gajah.

Perdagangan satwa liar, yang digerakkan oleh jaringan mafia global, merupakan bisnis yang menguntungkan.

Polisi mengatakan tersangka adalah "pemimpin" sindikat penyelundupan terbesar yang beroperasi lebih dari satu dekade.

Dia ditangkap pada Jumat karena menyelundupkan 14 buah tanduk badak senilai sekitar Rp 13 miliar dari Afrika ke Thailand.

Setelah melacak semua orang yang diduga terlibat pengiriman tanduk badak yang terungkap bulan lalu, polisi mengatakan mereka memiliki cukup bukti untuk menahannya.

Boonchai Bach diketahui menjalankan operasinya di dekat perbatasan, yaitu di sebuah kota kecil yang berdekatan dengan Sungai Mekong.

Barang-barang ilegal itu sering diselundupkan ke Laos, kata wartawan BBC di Bangkok, Jonathan Head.

Laos adalah salah satu rute utama yang digunakan untuk menyelundupkan bagian-bagian tubuh hewan liar dari Afrika dan Asia untuk para pembelinya di Vietnam dan China.

Namun, terlepas dari keberhasilan ini, pihak berwenang Thailand tidak dapat mengungkap jaringan perdagangan yang lebih besar dan kuat, kata wartawan BBC.

Kelompok anti-perdagangan hewan liar, Freeland, yang membantu mengungkap kasus ini, yakin penangkapan Boonchai Bach akan benar-benar berdampak kepada praktik penyelundupan satwa liar di wilayah Asia.

Anak buah Bach "sudah lama menjalankan rantai pasokan satwa liar dari Asia dan Afrika ke para pemesannya di Laos, Vietnam dan China", kata Freeland dalam pernyataannya.

Sumber: detik.com

Bagikan Berita/Artikel ini :

Berita Terkait


Berita Terbaru


close